Matrimonial Agreement and Validation in Court

Authors

  • Mariana Mariana Universitas Tarumanagara, Jakarta
  • Benny Djaja UniversitasTarumanagara,Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.57096/edunity.v2i12.201

Keywords:

Marital Agreement, Court, Marital Property

Abstract

The purpose of the research on how a marriage agreement is applied in a legal context, including how the document is made, signed, and executed including parties outside the agreement in the event of a dispute which includes how the provisions for the division of marital property are decided after the end of the marriage,  the method used is normative juridical using a descriptive analysis approach, The findings in the study are that the marriage agreement made in accordance with the applicable provisions and has been registered with the marriage registrar is valid and has also bound third parties so that when there is a dispute over marital property, it is the basis for the judge in deciding the case,  marriages that have a marriage agreement do not have joint property, control of property

References

Ali Wafa, M. (2018). Hukum perkawinan di indonesia sebuah kajian dalam hukum islam dan hukum materil. Yasmi.

Ali, Z. (2021). Metode penelitian hukum. Sinar Grafika.

Andasasmita, K. (1987). Hukum harta perkawinan dan waris: menurut kibat undang-undang hukum perdata (teori & praktek). Ikatan Notaris Indonesia, Komisariat Daerah Jawa Barat.

Ani, N. K. N., Putu, B. I., & Widiati, P. A. I. (n.d.). Perjanjian Perkawinan Sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Harta Bersama Akibat Perceraian. https://doi.org/10.22225/ah.3.1.3021.17-21

Arief, H. (2017). Perjanjian dalam Perkawinan (sebuah telaah terhadap hukum positif di Indonesia). Al-Adl: Jurnal Hukum, 9(2), 151–172.

Asnawi, M. N., & SHI, M. H. (2022). Hukum harta bersama: Kajian perbandingan hukum, telaah norma, yurisprudensi, dan pembaruan hukum. Prenada Media.

Djaja, B., & Rengkung, A. J. (2021). The Consequences of Nuptial Agreement Certificate That Is Not Registered According to Law Number 1 Year 1974. Proceedings of the International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities (ICEBSH 2021), 570(1), 84–90. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210805.013

Djuniarti, E. (2017). Hukum Harta Bersama Ditinjau dari Perspektif Undang-Undang Perkawinan dan KUH Perdata (The Law of Joint Property Reviewed from The Perspective of Marriage Law and Civil Code). Jurnal Penelitian Hukum P-ISSN, 1410, 5632.

Dwisana, I. M. A., & Resen, M. (2021). Pembuktian Harta Bersama dalam Perceraian Perkawinan Campuran tanpa Perjanjian Kawin di Indonesia. Acta Comitas: Jurnal Hukum Kenotariatan, 6(3), 561–577.

Hafis, M., Nelli, J., & Elmiati, N. (2022). Akibat Hukum Terhadap Perubahan Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi NO. 69/PUU-XIII/2015. Hukum Islam, 22(2).

Hedi, F., Anshori, A. G., & Harun, H. (2017). Legal Policy of Interfaith Marriage in Indonesia. Hasanuddin Law Review, 3(3), 263. https://doi.org/10.20956/halrev.v3i3.1297

Ismail, I., Abidin, A., & Lukman, L. (2019). The Efforts of the Office of the Religious Affairs of South Palu in Resolving Marriage Conflicts. International Journal of Contemporary Islamic Law and Society, 1(1), 52–72.

Johan, T. S. B. (2018). Hukum Tata Negara Dan Hukum Admnistrasi Negara Dalam Tataran Reformasi Ketatanegaraan Indonesia. Deepublish.

KATULISTIWI, M. L. (2021). Pemaknaan Perjanjian Lainnya Dalam Perjanjian Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 69/Puu-Xiii/2015 Tahun 2015. Universitas Narotama.

M.Hanifah. (2019). Perkawinan Beda Agama ditinjau dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Soumatera Law Rev, 2(No. 2). https://doi.org/https://doi.org/10.22216/soumlaw.v2i2.4420

Masri, E., & Wahyuni, S. (2021). Implementasi Perjanjian Perkawinan Sebelum, Saat Dan Sesudah Perkawinan. Jurnal Kajian Ilmiah, 21(1).

Muttaqin, Z., & Usqak, S. U. (2020). Proses Penyelesaian Sengketa Pembagian Kasus Harta Gono Gini Akibat Perceraian Pasangan Suami Istri di Pengadilan Agama Mataram. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 8(2), 127–138.

Nabilla, S. (2022). Urgensi Perjanjian Perkawinan Berupa Taklik Talak dalam Kompilasi Hukum Islam untuk Melindungi Hak Perempuan dalam Perkawinan. UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Nadhiroh, S. (2016). Hubungan antara dukungan emosional orangtua dengan resiliensi pada remaja yang menikah akibat kehamilan diluar nikah. Program Studi Psikologi FPSI-UKSW.

Pakaya, S. G. (2016). Perlindungan Hukum Terhadap Harta Bawaan Dengan Akta Perjanjian Kawin. Tadulako University.

Pratiwi, D. P. K., Budiartha, I. N. P., & Arini, D. G. D. (2020). Perjanjian Kawin yang Tidak Didaftarkan dalam Perkawinan Campuran. Jurnal Konstruksi Hukum, 1(2), 271–275.

Rahman, S., Qamar, N., & Kamran, M. (2020). Efektivitas Pembagian Harta Bersama Pasca Perceraian: Studi Kasus Perkawinan Poligami. SIGn Jurnal Hukum, 1(2), 104–118.

Rahmawati, J. (2023). Kedudukan hukum akta perjanjian kawin yang dibuat notaris dalam perkawinan campuran. Universitas Islam Sultan Agung (Indonesia).

Sopiyan, M. (2023). Analisis Perjanjian Perkawinan dan Akibatnya Menurut Undang-undang Perkawinan di Indonesia. Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 6(2), 175–190.

Susanti, D. O. (2018). Perjanjian Kawin Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Pasangan Suami Istri (Perspektif Maqashid Syari’ah). Ulul Albab: Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 1(2), 1–30.

Tjajaindra, P., & Djaja, B. (2023). Notary’s Role and Authority on the Issue of Interreligious Marriage in Surabaya City. Interdisciplinary Social Studies, 2(7), 2145–2156.

Zuhdi, S., Dimyati, K., Absori, & Wardiono, K. (2022). Divorce In Kangean Islands?: The Study on Judge’s Legal Reasoning of Kangean Religious Court, 2020-2022). Jurnal Jurisprudence, 12(No. 2).

Downloads

Published

2023-12-25