Legal Analysis of Communal Rights of Ammatoa Kajang Customary Law Community On Customary Forest In Bulukumba District

Authors

  • Ade Putra Frima Sumbara Taruma Nagara University

DOI:

https://doi.org/10.57096/edunity.v2i7.114

Keywords:

Community, Custom, Customary Forest

Abstract

This study aims to find out the implementation of the communal rights of the Ammato Kajang customary law community in the customary forest in the Bulukumba district and to find out to what extent the communal rights of the Ammatoa Kajang customary law community are protected by law. The research method used is Normative Law research. The results showed that the implementation of the communal rights of the Ammatoa Kajang indigenous people was carried out on the authority of the Ammatoa based on "pairs of rikajang" which is a source of law to regulate all aspects of the life of the Ammatoa Kajang indigenous people who are related to God (Turiek Arakna). And the customary law of the ammatoa Kajang relies heavily on "Pasang Rikajang", this deliberation effectively resolves the problem, and the results of the deliberation become the source of the birth of the Bulukumba Regency Regional Regulation Number 9 of 2015 Concerning the Inauguration, Recognition of Rights, and Protection of the Rights of Indigenous Peoples

References

Agustiani, G. L. (2018). Proses Adaptasi Penggunaan Bahasa Lampung di Dalam Keluarga Etnik Lampung (Studi pada Masyarakat Desa Kunjir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan).

Arba, M. (2021). Hukum Agraria Indonesia. Sinar Grafika.

Fuadi, A. (2020). Keragaman dalam dinamika sosial budaya kompetensi sosial kultural perekat bangsa. Deepublish.

Gunawan, S., Madiong, B., & Makkawaru, Z. (2022). Analisis Hukum Hak Masyarakat Hukum Adat Ammatoa Terhadap Hutan Adat Di Kabupaten Bulukumba. Indonesian Journal Of Legality of Law, 5(1), 69–74.

Indonesia. (1960). Undang-undang no. 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria (Vol. 144). Ganung Lawu.

Indonesia, R. (2002). Undang-undang dasar negara republik indonesia Tahun 1945. Sekretariat Jenderal MPR RI.

Kalalo, J. J. J. (2018). Politik Hukum Perlindungan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat di Daerah Perbatasan. Makassar: Disertasi Universitas Hasanuddin.

Kristiani, V. (2020). Hukum Yang Berkeadilan Bagi Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat (Kajian Dan Implementasi). ADIL: Jurnal Hukum, 11(1).

Napitupulu, D. R. W. (2022). Pendaftaran Tanah (Pensertipikatan Hak Atas Tanah dan Peralihannya). UKI Press.

Nurdin, F. S. (2019). Menilik Implementasi Kewajiban Moral Natural Negara Untuk Mengakui, Menghormati Masyarakat Adat Sebagai Entitas Dasar Dari Terbentuknya Entitas Negara. Law Review, 19(2), 119–141.

Pohan, M. N. (2018). Hukum Adat Sumatera Utara dalam Yurisprudensi di Indonesia. Doktrina: Journal of Law, 1(1), 1–15.

Saragih, R. A., Sembiring, R., Suhaidi, S., & Andriati, S. L. (2023). Analisis Hukum Penguasaan dan Pengelolaan Hutan Adat oleh Masyarakat Adat:(Studi Hutan Adat Tombak Haminjon Desa Pandumaan dan Desa Sipituhuta Kabupaten Humbang Hasudutan). Locus Journal of Academic Literature Review, 243–260.

Suni, M. (2019). BUKU-WISATA BAHARI RAGAM BUDAYA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.

Syukur, A., Tao, A., Prameswari, A., Kiki, A., Jauhari, A., Fatrysa, C., Fatimah, D., Widawati, E., Hardiyanto, G., & Berliani, H. (2015). Hutan untuk kesejahteraan: cerita dari lapangan.

Wahyuni, E. S., & Sjaf, S. (2019). The paradox of recognition principles in village law in Ammatoa Kajang Indigenous Community. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(3), 195–211.

Downloads

Published

2023-07-25