STATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN AKHLAKUL KARIMAH PESERTA DIDIK DI SMA IT MEKARJAYA GARUT

 

Deden Mulyana1, Ahmad Sukandar2, Marwan Setiawan3

Universitas Islam Nusantara Bandung1,2,3

Email:[email protected]1,ahmadsukandar@uninus.ac.id2, marwansetiawan@uninus.ac.id3

 

ARTICLE INFO

ABSTRAk

Date received : 01-10-2022

Revision date : 08-10-2022

Date received : 10-10-2022

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang stategi pembelajaran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan akhlakul karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut. metode pendekatan�� penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan landasan teologi Q.S An-Nahl:125, landasan filosofisnya behavior, landasan teoritisnya menggunakan teori manajemen strategi. Penelitian dilakukan di SMA IT Mekarjaya Garut. Teknik Pengumpulan Data� yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis� data� menggunakan� pengumpulan: 1) Reduksi, 2) Penyajian Data (Data Reduction), 3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi (conlusiondrawing/verification), 4) Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Perencanaan strategi pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam menunjukan bahwa guru Pendidikan Agama Islam menyusun terdahulu perencanaan pembelajaran mulai dari merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, dan pemilihan media pembelajaran dengan merencanakan strategi yang relevan dengan pembelajaran. 2) Pelaksanaan strategi� pembelajaran� pendidikan agama� Islam� yang� digunakan� di� SMA IT Mekarjaya Garut adalah strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran cooperative, strategi pembelajaran afektif dan strategi pembelajaran problem solving. 3.Evaluasi strategi pembelajaran guru PAI dalam meningkatkan ahlakul karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut yaitu� menggunakan� lebih� dari� satu� penilaian� yaitu� tes� perbuatan (tes lisan) dan tes tertulis, 4). Kendala yang dihadapi dalam strategi pembelajaran PAI �dalam meningkatkan ahlakul karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut adalah kendala dari faktor lingkungan, siswa dan orang tua. Solusinya adalah guru harus memilki banyak cara untuk menghadapi kendala tersebut dan bekerjasama dengan kepala sekolah serta orang tua.

 

ABSTRACT

The purpose of this study was to find out about the learning strategies of Islamic religious education teachers in improving the morality of students at SMA IT Mekarjaya Garut. The method of this approach is descriptive research and uses the theological foundation of Q.S An-Nahl: 125, the philosophical basis for behavior, the theoretical basis uses the management theory strategy. The research was conducted at SMA IT Mekarjaya Garut. Data collection techniques are by using the method of observation, interviews and documentation. Data analysis uses the collection of: 1) Reduction, 2) Data Reduction, 3) Conclusion drawing/verification, 4) Conclusion Drawing and Verification. The results showed that: 1). The planning of learning strategies for Islamic Religious Education teachers shows that Islamic Religious Education teachers prepare prior learning plans starting from formulating learning objectives, selecting teaching materials, and selecting learning media by planning strategies that are relevant to learning. 2) The implementation of Islamic religious education learning strategies used in SMA IT Mekarjaya Garut are inquiry learning strategies, expository learning strategies, cooperative learning strategies, affective learning strategies and problem solving learning strategies. 3. Evaluation of PAI teacher learning strategies in improving the character of students at SMA IT Mekarjaya Garut, using more than one assessment, namely oral and written tests, 4). Constraints faced in PAI learning strategies in improving the character of students at SMA IT Mekarjaya Garut are constraints from environmental factors, students and parents. The solution is that teachers must have many ways to deal with these obstacles and understand with the principal and parents

Kata Kunci:

Stategi Pembelajaran, Guru Pendidikan Agama Islam, Akhlakul Karimah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

Learning Strategy, Islamic Religious Education Teacher, Akhlakul Karimah.


 

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu misi transfer ilmu sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur pada jiwa peserta didik, yang semestinya dapat berperan aktif untuk membendung peningkatan dampak buruk dari kecanggihan teknologi tersebut (ROKHAYATI, 2012). Kepintaran pada anak usia sekolah diperoleh dengan cara belajar. Belajar yang paling utama untuk seorang anak adalah di sekolah atau yayasan yang terkait (Anwar, 2018). Kurang menariknya penyajian materi banyak menimbulkan kejenuhan pada peserta didik terhadap mata pelajaran. Hal ini memang masih sering terjadi khususnya pada pelajaran-pelajaran di mana guru atau pendidik kurang begitu peduli dengan pengelolaan pembelajaran yang diterapkan pada suatu mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Apabila guru tidak mengkritisi permasalahan tersebut maka tidak menutup kemungkinan terjadinya kegagalan dalam mengajar.

Pendidikan hingga kini masih dipercaya sebagai media yang sangat ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian anak manusia menjadi lebih baik (Munadlir, 2018). Oleh karena itu, pendidikan secara terus menerus dibangun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaanya menghasilkan generasi yang diharapakan.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia, yang� dapat mengembangkan potensi baik secara jasmani dan rohani.� Dari proses pendidikan� yang dijalankan maka akan membawa manusia itu kepada berpikir yang kritis global� dan� mandiri. Kemajuan dan perkembangan dunia sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi merupakan manifestasi dari cipta, rasa dan karsa umat manusia yang diperoleh dari proses pembelajaran dan pendidikan (Naro, 2020). Pendidikan bagi umat manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat.Tanpa� pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia untuk dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan mereka (Mulyanti, 2017). Pendidikan juga merupakan salah satu proses kegiatan yang sistematis untuk melahirkan perubahan-perubahan yang progresif pada tingkah laku manusia.

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan� usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran� dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat (Afandi, 2011). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan� bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.( Undang-Undang No 20� Tahun 2003, 2017:37).

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 menyebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.� Bertujuan untuk berkembangnya potesi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Uraian di atas menunjukan bahwa pendidikan yang diberlakukan di Indonesia�� semua mempunyai titik tekan pada pembentukan akhlak mulia, pembentukan� kepribadian atau watak bagi peserta didik. Akhlak mulia dan kepribadian yang penuh tanggung� jawab menjadi bagian yang penting dalam dunia pendidikan di Indonesia.

 

METODE

��������� Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif karena untuk menyajikan gambaran mengenai hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, yaitu tentang Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam� Meningkatkan Akhlakul Karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut. Menurut (Zellatifanny & Mudjiyanto, 2018) bahwa metodologi kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

��������� Penelitian deskriptif menurut (Rimadhani & Erza, 2017) adalah Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable mandiri, baik hanya pada sat variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain�. Adapun alat pengumpul datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan reduksi, display dan kongklusi data.

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilalui guru pada setiap pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya� agar� pembelajaran� yang akan dilaksanakan oleh guru dapat berjalan secara efektif dan efisien. Agar pembelajaran yang dilakukan itu bisa efektif dan efisien maka guru perlu memperhatikan yaitu: tujuan pengajaran yang hendak dicapai, ruang lingkungan dan urutan bahan yang diberikan, sarana dan fasilitas� pendidikan� yang� dimiliki,� jumlah� anak� didik� yang akan mengikuti pelajaran, waktu jam pelajaran yang tersedia, dan sumber bahan pengajaran yang bisa digunakann atau yang disebut dengan RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran) yang mana RPP adalah pegangan seorang guru termasuk guru PAI, dan RPP adalah pegangan seorang guru dalam mengajar agar sesuai standar kompetensi.

Perencanaan strategi pembelajaran guru pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan akhlakul karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut menunjukan bahwa guru PAI di SMA IT Mekarjaya Garut menyusun terdahulu perencanaan pembelajaran mulai dari merumuskan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar atau media pembelajaran dengan merencanakan strategi yang relevan dengan pembelajaran.

B.Pelaksanaan

Pelaksanaan pendidikan di sekolah umumnya menitikberatkan pada perbedaan individu(furqal-fardiyyah) siswa dan menganggap ketenangan, keluhuran dan kesempatan berpikir, menawarkan pandangan dan menentukan situasi mereka, sehingga bagi siswa belajar itu menyenangkan dan sekaligus mendorong mereka untuk belajar. karakter untuk dibuat. idealnya, Bagi pendidik, pelaksanaan pembelajaran merupakan komitmen terhadap nilai cinta kasih yang dilambangkan oleh Tuhan Yang Maha Esa pada akhirnya. (Ramayulis, 2016: 95).���

������� Pelaksanaan strategi pembelajaran pendidikan agama Islam yang digunakan di SMA IT Mekarjaya Garut adalah strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran cooperative, strategi pembelajaran afektif dan strategi pembelajaran problem solving, yang didalamnya terdiri dari berbagai, metode keteladanan, anjuran, tanya jawab, diskusi, ceramah, pembiasaan, penugasan, panishment, reward. Sebagai tindak lanjut yang dilakukan guru Agama Pendidikan Islam setelah materi disampaikan di dalam kelas maka dikuatkan dengan pembiasaan-pembiasaan� perilaku yang baik. Tentu tujuanya adalah bagaimana perilaku tersebut bisa menjadi� akhlak� bagi� peserta� didik yang� ketika� melakukannya� tanpa melalui proses berfikir, langsung mengerjakan karena sudah menjadi kebiasaan. Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan ternyata cukup berhasil di dalam meningkatkan akhlakul karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut.

C.Evaluasi

��� �����Evaluasi strategi pembelajaran guru PAI dalam meningkatkan ahlakul karimah peserta didik di SMA IT Mekarjaya Garut yaitu� menggunakan� lebih� dari� satu� penilaian� yaitu tes perbuatan (tes lisan) dan tes tertulis. Tes lisan biasanya untuk melihat kemampuan� membaca� Al-Qur�an siswa sedangkan tes tertulis dalam bentuk� tes� uraian� di� akhir� setiap� pertemuan� atau� yang� sering� disebut dengan soal evaluasi (Fuadah & Sanusi, 2017). Kemudian apabila terdapat siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM� pada saat ulangan harian, biasanya akan lakukan remedial.

�������� �Sesuai dengan yang dikemukakan (Meutia, 2012). Penilaian yang dilakukan adalah untuk menilai proses hasil belajar siswa. Penilaian mencakup aspek proses hasil belajar siswa. Penilaian mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik.Evaluasi terhadap aspek kognitif mencakup semua materi unsur pokok pendidikan agama Islam, sedangkan aspek afektif lebih ditekankan pada unsur pokok keimanan dan akhlak, sementara aspek psikomotorik terutama ditekankan pada unsur pokok ibadah (terutama sholat) dan unsur pokok Al-Qur�an terutama kemampuan baca tulis huruf Al-Qur�an.Dalam memberikan� evaluasi formatif dan sumatif tidak cukup hanya dengan tes objektif saja akan tetapi hendaklah menggunakan tes uraian (Ayatullah, 2020).

D. Kendala dan Solusi

�������� Kendala dan solusi yang peneliti temukan yang dihadapi guru PAI di SMA IT Mekarjaya Garut dalam strategi pembelajaran PAI yaitu faktor lingkungan masyarakat,� siswa, dan orang tua. Kendala lingkungan masyarakat yaitu dimana sebagian siswa berada dilingkungan yang kurang baik jika tidak mampu dalam mengaplikasikan ilmunya dalam kehiduan sehari-hari maka akan terjerumus tidak baik (Ridwan & Ulwiyah, 2020).

������� Solusinya bagi siswa yang berada dilingkungan tersebut sebaiknya bersekolah di lingkungan pesantren. Sedangkan kendala faktor siswa yaitu siswa yang akhlaknya kurang baik bisa mempengaruhi tehadap siswa yang berahlak baik ketika mereka berteman akrab sehingga menghambat pada peningkatan ahlakul karimah siswa, solusinya ialah guru PAI harus mengedukasi siswa yang baik supaya berteman dengan siswa yang memiliki akhlakul karimah (Hairiati, 2019). Selanjutnya adalah kendala dengan orang tua, yang mana orang tua terkadang merasa bahwa pendidikan itu hanya tanggung jawab guru di sekolah terutama pendidikan ahlak, sehingga orang tua tidak memberikan tauladan yang baik terhadap anaknya. Solusinya guru dan kepala sekolah harus mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk mengedukasi orang tua terhadap pentingnya pendidikan anak terutama suri tauladan dari orang tua yang sangat berpengaruh terhadap akhlak anaknya dan orang tua harus memonitoring kegiatan siswa di sekolah maupun dirumah.

�������� Solusi strategi pembelajaran PAI yang pertama terkait dengan karakteristik siswa adalah melakukan pendekatan secara psikologis sesuai keadaan siswa. Solusi tersebut bertujuan agar pemahaman siswa terhadap pembelajaran bisa merata. Dengan meratanya pemahaman siswa, maka strategi pembelajaran yang digunakan guru� dapat� dikatakan� berhasil. Hal tersebut didukung oleh pernyataan (Siki, 2019) bahwa strategi� pembelajaran harus� dipilih� sesuai� dengan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Siswa yang memiliki kesulitan dalam pembelajaran dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru bisa memberikan penanganan secara langsung kepada siswa.

 

SIMPULAN

Guru PAI dalam memberikan pembelajaran pada siswa SMA IT Mekarjaya� Garut� menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Strategi yang digunakan di SMA IT Mekarjaya Garut adalah strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran cooperative, strategi pembelajaran afektif dan strategi pembelajaran problem solving, yang didalamnya terdiri dari berbagai yaitu metode keteladanan, anjuran, Tanya jawab, diskusi, ceramah, pembiasaan, penugasan, panishment, reward. Strategi pembelajaran diberikan dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Strategi pembeajaran sudah dilakukan oleh guru PAI sehingga strategi pembelajaran Agama Islam mampu membentuk ahlakul kariamah siswa di SMA IT Mekarjaya Garut.

 

REFERENCES

 

Afandi, Rifki. (2011). Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 1(1), 85�98.

Anwar, Muhamad. (2018). Menjadi guru profesional. Prenada Media.

Ayatullah, Ayatullah. (2020). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Madrasah Aliyah Palapa Nusantara. BINTANG, 2(2), 206�229.

Fuadah, Fitriyah Samrotul, & Sanusi, Hary Priatna. (2017). Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 2(2).

Hairiati, Sri. (2019). Komunikasi interpersonal guru PAI dengan siswa bermasalah dalam pembinaan akhlak di SMP Negeri-1 Jabiren Raya Kec. Jabiren Raya Kab. Pulang Pisau. IAIN Palangka Raya.

Meutia, Hifzi. (2012). Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Menerapkan Penilaian Kinerja Untuk Menilai Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Peluang, 1(2).

Mulyanti, Dety. (2017). Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Konsep Islam. Nizham Journal of Islamic Studies, 4(2), 253�270.

Munadlir, Agus. (2018). Manajemen Sekolah Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter. Seminar Nasional Bimbingan Konseling Universitas Ahmad Dahlan, 2.

Naro, Wahyuddin. (2020). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Ridwan, Iwan, & Ulwiyah, Istinganatul. (2020). Sejarah dan Kontribusi Majlis Ta�lim Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel), 6(1).

Rimadhani, Mustika, & Erza, Osni. (2017). Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2008.01-2011.12. Media Ekonomi, 19(1), 27�52.

ROKHAYATI, KADEK SITI. (2012). Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Klepu Kecamatan Minggir Sleman Yogyakarta Tahun 2011/2012. Universitas Muhammadiyah Surakrta.

Siki, Ferdinandus. (2019). Problematik Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 71�76.

Zellatifanny, Cut Medika, & Mudjiyanto, Bambang. (2018). Tipe penelitian deskripsi dalam ilmu komunikasi. Diakom: Jurnal Media Dan Komunikasi, 1(2), 83�90.


 

Copyright holder:

Deden Mulyana1, Ahmad Sukandar2, Marwan Setiawan3

(2022)

 

First publication right:

Journal Edunity

 

This article is licensed under:

WhatsApp Image 2021-06-26 at 17