Jurnal Edunity: Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan

Volume 1 Number 03, November, 2022

p- ISSN 2963-3648- e-ISSN 2964-8653

 

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI  BELAJAR  AQIDAH AKHLAK

 

Elviza Herningsih

Sekolah Tinggi Agama Islam Sulthan Syarif Hasyim, Riau, Indonesia

E-mail: [email protected]

INFO ARTIKEL       

Diterima: 5 November 2022

Direvisi: 8 November 2022

Disetujui: 10 November 2022

 

 

ABSTRAK

Dalam hal daya serap atau hasil belajar yang rendah, proses dan kompetensi belajar belum terwujud, menekankan peran aktif siswa. Inti masalahnya adalah masalah akuisisi dan pembelajaran. kemampuan individu. Strategi pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi pembelajaran berbasis digital untuk meningkatkan motivasi belajar aqidah akhlak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini tentang analisis strategi pembelajaran digital untuk meningkatkan motivasi belajar dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dan mengurangi kebosanan yang dirasakan siswa, sehingga dengan mudah meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun siswa mungkin asing dengan penerapan pembelajaran digital pada awalnya.

Kata kunci: Strategi pembelajaran digital; motivasi belajar; Aqidah akhlak

ABSTRACT

In terms of absorption or low learning outcomes, learning processes and competencies have not been realized, emphasizing the active role of students. At the heart of the problem is the problem of acquisition and learning. individual abilities. Learning strategies have a significant influence on the level of student involvement in the learning process. The purpose of this study is to analyze digital-based learning strategies to increase motivation to learn aqidah morality. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study on the analysis of digital learning strategies to increase learning motivation can affect student learning motivation and reduce boredom felt by students, thus easily improving student learning outcomes. Although students may be unfamiliar with the application of digital learning at first.

Keywords: Digital learning strategies; motivation to learn; Moral Aqidah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International

 

PENDAHULUAN

Belajar pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran agar mereka dapat memenuhi tujuan belajarnya sesuai dengan yang diharapkan. Saat belajar, kita harus memperhatikan kebutuhan individu anak, karena mereka belajar. Siswa merupakan individu yang berbeda satu sama lain, masing-masing dengan keunikannya masing-masing yang tidak sama. Hal ini terlihat pada perhatian beberapa guru/pendidik yang cenderung memusatkan perhatiannya pada kelas secara keseluruhan daripada pada individu anak atau kelompok anak, sehingga perbedaan individu seringkali terabaikan.

A.  Definisi Pembelajaran Digital

Pembelajaran digital merupakan media pembelajaran teknologi yang berkembang pesat dan digunakan untuk pembelajaran saat ini(Mulyati & Evendi, 2020) menjelaskan, pembelajaran digital adalah alat yang memungkinkan siswa untuk meningkatkan keterampilan mereka secara tepat waktu, mengembangkan pemikiran kritis, dan meningkatkan pemecahan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi. Dirancang untuk memberi siswa kesempatan untuk berkembang. . Di sisi lain (Suryadi, 2020) berpendapat bahwa media pembelajaran digital adalah segala bentuk media pembelajaran fisik, berupa perangkat lunak dan perangkat yang harus dibuat atau dikembangkan, digunakan dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. menyatakan bahwa itu dapat diartikan sebagai alat komunikasi. Dari segi efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Denizulaiha mengemukakan bahwa perkembangan pembelajaran digital adalah informasi yang menjanjikan potensi besar untuk mengubah cara orang belajar, menerima informasi, dan beradaptasi dengannya (Paramansyah & SE, 2020).

Teknologi juga memberikan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal (Ponza et al., 2018). Menurut Nandang Hidayat Digital Learning dalam jurnalnya, Digital Learning mempromosikan pembelajaran aktif, membangun pengetahuan, inkuiri dan eksplorasi di kalangan siswa, serta memungkinkan komunikasi dan komunikasi jarak jauh dapat diartikan sebagai sistem pemrosesan digital. itu Pertukaran - Data yang terjadi antara guru dan siswa di lokasi kelas fisik yang berbeda.(Aliyah n.d.)

Menurut Francisca Haryanti pembelajaran digital sekarang disebut juga pembelajaran multimedia. Istilah multimedia memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda (Oka, 2022). Bagi sebagian orang, multimedia berarti duduk di depan terminal komputer dan menikmati presentasi yang terdiri dari teks di layar, grafik di layar, atau animasi di layar dan suara dari speaker. Menurut Dede Salim Pembelajaran digital/digital  learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh dan didefinisikan sebagai penyediaan instruksi formal di mana peserta didik dan guru dipisahkan oleh waktu dan lokasi geografis (Ilmiani et al., 2020). Siswa menggunakan teknologi digital untuk kegiatan belajar seperti membaca dan mengirim email, mengakses sistem manajemen pembelajaran, membaca majalah dan e-book, mengikuti kuis digital, dan berpartisipasi dalam forum diskusi (Batubara, 2021).

 

Grafik 1. Penggunaan Media Digital Pembelajaran

 

RESEARCH METHOD

Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi yang diidentifikasi oleh Nanang Hidayat, menunjukkan bahwa pembelajaran digital dapat diartikan sebagai sistem pemrosesan digital yang memfasilitasi pembelajaran aktif, konstruksi pengetahuan, investigasi, dan inkuiri antar siswa. Ini memungkinkan komunikasi jarak jauh dan berbagi data antara guru dan siswa di lokasi kelas fisik yang berbeda (Nurliana Nasution et al., n.d.).

Pendapat berbeda dikemukakan oleh (Gusty et al., 2020) mengemukakan bahwa pembelajaran digital merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan sumber informasi yang lebih luas dengan mengakses internet melalui mesin pencari seperti WhatsApp, Google dan YouTube. Pembelajaran dengan menggunakan teknologi digital merupakan “kerangka” yang merangsang panca indera siswa saat belajar (Fitria & Indra, 2020). Di sisi lain, menunjukkan bahwa media pembelajaran digital dapat menyajikan materi pembelajaran secara kontekstual, audiovisual, menarik secara visual dan interaktif. Pesatnya perkembangan teknologi komputer juga turut andil dalam hal ini (Ahmadi, 2017).

 

B.  Motivasi belajar

Motivasi berasal dari kata psikologis “motivation”, yang berarti suatu rangsangan, suatu dorongan untuk berbuat. Motif adalah dorongan-dorongan yang timbul dalam diri seseorang, perbuatan-perbuatan yang bersifat sirkumstansial, dan maksud-maksud atau tujuan-tujuan dari gerak atau tindakan itu (Andriani & Rasto, 2019).

Di sisi lain, menurut Sumardi Suryabrata, motivasi adalah keadaan kepribadian seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan tertentu (Octavia, 2020).

Kesediaan untuk belajar adalah keadaan pikiran yang mendorong orang untuk belajar. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan motivasi untuk belajar umumnya mengarah pada hasil belajar yang lebih baik. Proses motivasi dihasilkan oleh seseorang tanpa adanya rangsangan dari luar (Uno, 2021). Motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.    Motivasi Intrinsik

 Motivasi ini timbul dari diri seseorang tanpa rangsangan dari luar. Hal ini datang dari rasa ingin tahu dari diri seseorang yang mendorong seseorang tersebut.

2.    Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini berkaitan dengan factor luar dan dikomunikasikan kepada siswa oleh guru dan orang lain. Motivasi ini dapat berupa penghargaan, pujian, hukuman, dan kritik. Motivasi ekstrinsik belum tentu buruk. Motivasi positif seperti nilai, ijazah dan penghargaan dapat mendorong siswa untuk giat belajar. Di sisi lain, motivasi negatif seperti ejekan, kritik, dan hukuman yang menurunkan harga diri dianggap kurang baik. Keberhasilan dalam mencocokkan prestasi siswa dengan tingkat ideal dapat menjadi motivator yang bermanfaat.

Menurut Kompri (2016:232) motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa (Emda, 2018). Beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu:

1.      Cita-cita dan aspirasi siswa.

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.

2.      Kemampuan Siswa

Keingnan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuaan dan kecakapan dalam pencapaiannya.

3.      Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit akan menggangu perhatian dalam belajar.

4.      Kondisi Lingkungan Siswa.

Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.

 

C.  Aqidah Akhlak

Aqidah Akhlak adalah salah satu mata pelajaran Agama Islam yang di pelajari di Madrasah Aliyah. Adapun tujuan mempelajari mata pelajaran Aqidah akhlak adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlak yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga memperoleh kebahagian di dunia dan di akhirat dan agar siswa dapat melaksanakan atau mengamalkan tuntunan akhlak yang baik (Wahyudi, 2017) .

Mata pelajaran tersebut merupakan salah satu komponen pendidikan, semua mata pelajaran mempunyai peranan dan fungsi yang penting bagi siswa dalam proses pembelajaran (belajar mengajar). Demikian juga halnya dengan mata pelajaran Aqidah Akhlak yang memiliki peranan dan fungsi untuk mendorong tumbuhnya kesadaran memiliki keterkaitan akhlak yang dituntut dalam Al-Qu'ran yang mengarahkan kepada kebaikan menyangkut budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat yang diinginkan oleh sang khalik

Adapun dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Firda Fitria Adila ini di temukan bahwasannya strategi guru yang di gunakan dalam meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an Hadist melalui pembelajaran online Guru PAI banyak memberikan tugas-tugas dengan sistem praktek yang berupa video, guru PAI bekerja sama dengan orang tua peserta didik, serta guru menyediakan slide materi PAI. Untuk jenis penelitian ini sendiri dengan jenis penelitian metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan proses pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi (Malli et al., 2019)

Strategi pembelajaran berbasis digital ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mempelajari mata pelajaran aqidah akhlaq, di mana mereka dapat menjadi bosan saat belajar.

Motivasi belajar mandiri adalah keadaan psikologis yang mendorong orang untuk belajar. Strategi pembelajaran berbasis digital diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq, karena penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar secara umum meningkat seiring dengan meningkatnya motivasi belajar.

 

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data diperoleh melalui teknik penelitian yang mengacu pada sumber yang tersedia baik online maupun offline seperti: jurnal ilmiah, buku dan berita yang bersumber dari sumber terpercaya. Sumber-sumber ini dikumpulkan berdasarkan diskusi dan dihubungkan dari satu informasi ke informasi lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan penelitian.

 

RESULT AND DISCUSSION

Di dalam meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik. Guru menggunakan beberapa strategi yang khusus selama pembelajaran Digital ini. Dalam hal ini seorang guru sebagai sarana dalam peningkatan motivasi belajar peserta didik. Strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik selama pembelajaran Digital ini dimana seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran di dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik khususnya dalam pembelajaran Digital ini.

Ada banyak strategi yang dapat digunakan selama proses pembelajaran yang sebenarnya, tetapi pada dasarnya tujuan penggunaan strategi pembelajaran tidak lebih dari mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, pendidik harus memilih strategi kunci yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa serta bergantung pada materi yang akan diajarkan.

Beberapa pekerjaan telah dilakukan pada strategi untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran digital ini. Seperti yang langsung dijelaskan salah satu guru berikut:

“Jadi motivasi belajar siswa di awal pembelajaran digital masih semangat mengumpulkan tugas seperti saat awal pembelajaran digital, dan semangat seperti sekarang. Bukannya dia ragu-ragu, tapi anaknya bosan dan menunda-nunda karena mungkin bosan, jadi dia tidak menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat waktu. , jadi guru mengajar melalui berbagai aplikasi pembelajaran seperti Zoom, Gmeet, Whatsapp Grub, dll.

Berdasarkan wawancara dengan Pak Waka. Strategi yang digunakan guru kurikulum untuk memotivasi siswa belajar: 1) E-Learning 2) Watshapp 3) Google Meet 4) Zoom.

Sedangkan menurut guru Aqidah Akhlak, “strategi memotivasi siswa dengan pembelajaran digital antara lain: Selain menggunakan e-learning, saya juga menggunakan Whatsaap Mas. Tetapi sementara siswa sendiri tidak sama dengan kelas tatap muka, untungnya banyak anak yang mengikuti kelas meskipun tidak maksimal.Berdasarkan wawancara dengan guru aqidah akhlak, strategi yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran Digital dengan mengirmkan materi berupa ppt, buku digital menggunakan aplikasi pembelajaran yaitu: 1. Elearning 2. Watshapp

Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa kelas XI IPA 2 melalui video call wa yang mengatakan: “Kalau bu guru memberikan materinya, lewat tulisan di whatsapp, kadang bisa juga video call/google meet, untuk materi akidah menurut saya mudah dipahami walau tidak terlalu dijelaskan, sedikit cerita ya mas saya kan anak percepatan mas, jadi materinya lebih cepat gitu. terus waktu itu, saya dan teman saya gak segera ngumpulin tugas yang dikasih bu guru, maklum mas semester pertama jadi anak percepatan agak berat tugasnya, nah sama bu guru akhirnya divideo call mas dijelasin secara singkat gitu perbabnya, diajak tanya jawab gitu jadi ndak ngantuk, jadi kayak berasa punya guru privat, jujur saya lebih suka divideo call secara pribadi gitu yang nggak banyak temannya dan dijelasin materinya secara langsung tapi gak bertele-tele, terus terkadang juga bu ais ngasih semangat berupa ucapan”

Dari wawancara dengan salah satu siswa dapat ditarik kesimpulan bahwasannya dia sangat menyukai strategi yang diterapkan bu guru selama pembelajaran digital. Siswa tersebut  juga mengatakan bahwasannya ia mempunyai semangat yang tinggi selama pembelajaran jarak jauh seperti sekarang ini. Seperti yang ia katakana melalui wawancara secara Digital menggunakan whatsapp: “iya mas, karena nanti kalau anaknya gak serius diDigital bakal rugi sendiri, ya walau gak bisa semaksimal secara tatap muka tapi kan menyangkut masa depan hehehe”

Dari perkataan siswa maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya ia selalu termotivasi untuk mengikuti pembelajaran secara Digital ini, karena ia menganggap bahwasannya kalau tidak serius akan rugi karena ini menyangkut masa depan. Hal senada juga dikemukakan oleh salah satu siswa yang mengatakan: “Akidah Akhlak biasanya gurunya ngasih materi dari grup whatsapp kayak buku digital, ppt terus kadang juga njelasin materi melalui vidio call terus ngasih tugas latihan soal nanti dikirimin di elearning biasanya, terus kadang ada hafalan juga di video gitu”.

Grafik 2. Motivasi Belajar siswa penggunaan strategi pembelajaran digital

 

Grafik 2. Motivasi Belajar siswa penggunaan strategi pembelajaran digital

Gambarnya mana ya kak

 

CONCLUSION

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian analisis strategi pembelajaran digital dalam meningkatkan motivasi belajar dalam pembelajaran aqidah akhlak ini dapat mempengaruhi motivasi siswa dan bisa sedikit meningkatkan hasil belajar siswa karena mengurangi kejenuhan yang di rasakan oleh siswa. Walau mungkin ketika awal siswa belum terbiasa dalam menerapkan pembelajaran digital.

 

 

REFERENCES

Ahmadi, F. (2017). Guru SD di era digital: pendekatan, media, inovasi. CV. Pilar Nusantara.

ALIYAH, S. M. (n.d.). HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN GURU SECARA ONLINE DENGAN PENGALAMAN EMOSIONAL.

Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 4(1), 80–86.

Batubara, H. H. (2021). Media pembelajaran digital. PT Remaja Rosdakarya.

Emda, A. (2018). Kedudukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 172–182.

Fitria, Y., & Indra, W. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran PBL Berbasis Digital Untuk Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Dan Literasi Sains. Deepublish.

Gusty, S., Nurmiati, N., Muliana, M., Sulaiman, O. K., Ginantra, N. L. W. S. R., Manuhutu, M. A., Sudarso, A., Leuwol, N. V., Apriza, A., & Sahabuddin, A. A. (2020). Belajar mandiri: Pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19. Yayasan Kita Menulis.

Ilmiani, A. M., Ahmadi, A., Rahman, N. F., & Rahmah, Y. (2020). Multimedia interaktif untuk mengatasi problematika pembelajaran Bahasa Arab. Al-Ta’rib Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, 8(1), 17–32.

Malli, R., Firda, F., & Amrullah, W. (2019). STUDI PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA SISWA ASRAMA DAN NON ASRAMA DI SMP UNISMUH MAKASSAR. PILAR, 10(2).

Mulyati, S., & Evendi, H. (2020). Pembelajaran matematika melalui media game quizizz untuk meningkatkan hasil belajar matematika SMP. GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 64–73.

Nurliana Nasution, S. T., Darmayunata, M. C. F. Y., Kom, M., & Wahyuni, M. T. A. S. (n.d.). Augmented Reality dan Pembelajaran di Era Digital. Penerbit Adab.

Octavia, S. A. (2020). Motivasi belajar dalam perkembangan remaja. Deepublish.

Oka, G. P. A. (2022). Media dan multimedia pembelajaran. Pascal Books.

Paramansyah, H. A., & SE, M. M. (2020). Manajemen Pendidikan Dalam Menghadapi Era Digital. Arman Paramansyah.

Ponza, P. J. R., Jampel, I. N., & Sudarma, I. K. (2018). Pengembangan Media Video Animasi pada Pembelajaran Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar. Jurnal Edutech Undiksha, 6(1), 9–19.

Suryadi, A. (2020). Teknologi dan media pembelajaran jilid i. CV Jejak (Jejak Publisher).

Uno, H. B. (2021). Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di bidang pendidikan. Bumi Aksara.

Wahyudi, D. (2017). Pengantar akidah akhlak dan pembelajarannya. Lintang Rasi Aksara Books.